Deskripsi
Ismail, salah satu putra Ibrahim selain Ishaq, disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 12 kali di beberapa ayatnya. Meskipun Al-Quran mencatat keberadaannya, sejarah dan keturunannya yang dikenal sebagai “Bani Ismail” kurang mendapat sorotan dari para periwayat dan penulis tarikh nabi dan rasul. Sumber-sumber Yahudi bahkan cenderung menghapus namanya, lebih menonjolkan Ishaq dan keturunannya yang menjadi nabi dan rasul lengkap dengan silsilahnya hingga Isa. Ismail dan keturunannya tampaknya terpinggirkan dari lembaran sejarah, dianggap sebagai keturunan budak Mesir dengan status sosial rendah.
Melalui penelusuran sumber sejarah, riwayat, dan penemuan arkeologis, buku ini merangkai kisah 12 anak Ismail dan keturunannya hingga masa Adnan. Buku ini mengisi kekosongan dalam literatur sejarah mengenai leluhur Nabi Muhammad dari keturunan Ismail yang seolah-olah terlupakan karena fokus yang lebih besar pada keturunan Ishaq.
Kita akan disuguhkan kisah mendebarkan, perjuangan mereka dalam menegakkan monoteisme Ibrahim, serta konflik dan hubungan mereka dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Babylonia dan Asyur. Buku ini juga membahas relasi mereka dengan keturunan Ishaq di berbagai tempat.
“Yang paling saya suka dari buku ini adalah cara penulisnya dalam menyajikan peristiwa sejarah dari banyak sumber dengan ringkas dan menyenangkan tanpa membosankan seperti buku-buku sejarah pada umumnya.” — Reviewer di Goodreads
Profil Penulis: Dr. Abdul Hamid Judah As-sahhar, lahir di Kairo, Mesir pada 25 April 1913. Beliau dikenal sebagai sastrawan, novelis, dan penulis skenario film. Setelah meraih gelar Bachelor of Commerce dari Universitas Fuad I pada tahun 1937, beliau memulai kariernya sebagai penulis cerita pendek dan novel sejarah. Beberapa karyanya melibatkan biografi tokoh-tokoh Islam, disajikan dalam format cerita novel, seperti “Bilal Mu'adzin Rasûlillâh,” “Abnâ' Abi Bakr,” “Sa‘ad ibn Abi Waqqash,” “Ibrahim Abu al-Anbiyâ',” “Hajar Umm al-‘Arab,” “Abu Dzar al-Ghifari,” dan “Muhammad Rasûlullâh Walladzîna Ma‘ah dalam 20 juz.”
Ulasan
Belum ada ulasan.