Deskripsi
Sebuah kisah cinta yang mengharukan dan penuh kenangan, itulah yang diangkat oleh Nadzira Shafa dalam novel terbarunya berjudul “172 Days”. Novel ini resmi diluncurkan oleh Nadzira Shafa pada bulan Maret, bertepatan dengan peringatan 100 hari wafatnya suaminya, Ameer Azzikra. Dalam karya ini, Nadzira Shafa berbagi tentang perjalanan hidupnya bersama sang suami yang telah meninggal.
“172 Days” tidak hanya menjadi persembahan Nadzira Shafa untuk mengenang Ameer Azzikra, tetapi juga sebagai bentuk terapi dan cara menyimpan kenangan abadi mereka bersama. Launching novel ini menjadi momen yang penuh emosional, seiring dengan peringatan 100 hari kepergian Ameer Azzikra.
Novel ini membuka tirai tentang kisah cinta pasangan suami istri, mengungkap momen-momen indah dan sulit yang mereka lewati bersama. Dengan sinopsis yang menggugah perasaan, Nadzira Shafa mengeksplorasi perasaannya yang hancur dan kehilangan yang mendalam setelah sang suami meninggalkannya.
“Bisakah aku melanjutkan hidup ini? Dia adalah rumahku dan duniaku. Aku harus bagaimana sekarang melanjutkan hidupku?” ucap Nadzira Shafa, merenungkan kehilangan yang begitu mendalam. Setiap kata dalam novel ini memancarkan kepedihan hati yang terluka dan rindu yang tak terucapkan.
Dengan penuh empati, Nadzira Shafa menggambarkan bagaimana hidupnya berubah dalam sekejap, kebahagiaan yang terenggut dalam hitungan menit, dan perjuangannya untuk melanjutkan hidup setelah kepergian Ameer Azzikra. Dalam hati yang kalut, ia merapal kata-kata lirih, “Bawa aku yaa bang, aku sudah tidak punya tujuan lagi setelah ini. Aku harus bagaimana? Jemput aku, bang! Abang, Ade rindu.”
Novel “172 Days” menjadi saksi bisu dari 172 hari yang sangat berarti, penuh kenangan istimewa yang terukir dalam hati dan tidak akan tergantikan. Melalui karya ini, Nadzira Shafa memberikan penghormatan dan cinta terakhirnya kepada suaminya, serta membagikan potongan-potongan cerita indah mereka sebagai inspirasi bagi pembaca.
Ulasan
Belum ada ulasan.