Deskripsi
Dalam kisah keluarga yang dipenuhi sukacita dan tragedi, novel “Anak Bajang Mengayun Bulan” karya Sindhunata mengajukan pertanyaan filosofis yang mendalam. Mengapa satu saudara menjadi tampan sementara yang lain dihadapkan pada rupa yang kurang memikat? Apakah ini hanya kehendak nasib yang sewenang-wenang, ataukah ada rencana tersembunyi di balik ketidakadilan ini?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan kerumitan kehidupan dan takdir yang dihadapi oleh dua saudara yang sedaging dan sedarah. Apakah nasiblah yang memutuskan penampilan fisik, ataukah ada peran kehendak bebas dalam menentukan jalan hidup mereka? Kisah ini memberikan lapisan makna terhadap perdebatan panjang antara nasib dan kebebasan manusia.
Dalam “Anak Bajang Mengayun Bulan,” Sindhunata membawa kita masuk ke dalam dunia cinta, nafsu, kesempurnaan, dan kegagalan. Para tokoh dalam novel ini menjadi cermin bagi pembaca untuk merenung tentang arti sejati dari cinta dan keikhlasan. Kisahnya melibatkan perjuangan sejati dan keikhlasan untuk mencintai tanpa syarat, menggugah pembaca untuk memaknai kembali nilai-nilai kehidupan.
Profil penulis, Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J., atau yang akrab disapa Rama Sindhu, menambah dimensi khusus pada novel ini. Sebagai seorang imam Katolik dan anggota Yesuit, Sindhunata tidak hanya menciptakan sebuah karya sastra yang mendalam, tetapi juga memberikan sudut pandang keagamaan yang memperkaya makna cerita.
Rama Sindhu, lahir pada 12 Mei 1952, tumbuh di kaki Gunung Panderman dan memiliki latar belakang pendidikan yang mencakup Sekolah Tinggi Driyarkara, Jakarta, serta studi teologi di Yogyakarta dan Jerman. Gelar doktornya yang diperoleh dari Hochschule für Philosophie, München, Jerman, menunjukkan kedalaman pemahaman terhadap isu-isu kehidupan dan spiritualitas.
Sebagai seorang penulis dan pemikir, Sindhunata mengajak pembaca untuk menjelajahi makna hidup, menggali pertanyaan-pertanyaan fundamental, dan merenung tentang peran nasib dan kehendak dalam perjalanan hidup manusia. Dengan “Anak Bajang Mengayun Bulan,” pembaca diajak untuk menyelami keseimbangan antara nasib dan kehendak dalam sebuah kisah keluarga yang penuh warna dan mendalam.
Ulasan
Belum ada ulasan.