Deskripsi
Perjalanan politik B.J. Habibie dimulai saat dia memutuskan untuk kembali ke tanah air, memenuhi panggilan Presiden Soeharto pada peristiwa Malari tahun 1974. Meskipun menempati posisi bergengsi sebagai Wakil Presiden di industri pesawat terbang Messerschmitt Bolkow Blohm (MBB) di Jerman, cintanya pada Indonesia membuatnya melepaskan jabatan tersebut.
Di era Orde Baru yang penuh selektifitas, Habibie menikmati karier cemerlangnya, duduk di Kabinet Pembangunan selama lebih dari 20 tahun. Puncaknya terjadi pada tahun 1998 ketika Presiden Soeharto turun dari jabatannya, dan Habibie diangkat sebagai Presiden RI ke-3. Namun, masa transisi ini membawa beban berat baginya, dengan tekanan dari rezim lama, aktivis Reformasi, IMF, dan pihak-pihak yang berseberangan.
Buku ini mengulas perjalanan politiknya hingga Orde Baru tumbang, mengungkap spekulasi sejak masa Orde Baru hingga Reformasi yang belum terselesaikan hingga saat ini. Mengapa Habibie tiba-tiba mencopot Prabowo dari Pangkostrad? Apakah Soeharto telah menyiapkan Habibie sebagai penggantinya sejak 25 tahun yang lalu? Mengapa kenaikan Habibie sebagai Wakil Presiden tidak disukai “Keluarga Cendana”? Mengapa setelah Soeharto lengser, Habibie tidak pernah ditemui hingga akhir hayatnya? Dan apa alasan di balik pergantian Jaksa Agung yang dilakukan oleh Habibie sebanyak lima kali selama 16 bulan berkuasa? Semua pertanyaan ini mendapatkan jawaban dalam halaman-halaman buku yang penuh misteri ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.