Deskripsi
Para saintis telah lama berusaha mencari penjelasan menyeluruh untuk segala fenomena alam. Dalam dunia fisika, upaya pencarian tersebut terfokus pada ide “Teori Segalanya,” sebuah konsep yang diharapkan mampu menjelaskan empat gaya dasar di alam semesta. Meskipun demikian, ahli fisika David Deutsch berpendapat bahwa Teori Segalanya seharusnya melibatkan lebih dari sekadar fisika. Baginya, Teori Segalanya harus mencakup seluruh cabang ilmu pengetahuan, dengan empat pondasi utama: fisika kuantum, epistemologi, komputasi, dan evolusi.
Dalam bukunya, Deutsch membahas beragam topik ilmiah menarik, termasuk interpretasi multiverse dalam fisika kuantum, realitas maya, mesin waktu, dan dampak kehidupan dan kecerdasan terhadap kosmologi. Dia mengeksplorasi konsep pencarian kebenaran ilmiah, peran matematika sebagai disiplin ilmu yang berbeda dari fisika, serta keterkaitan antara kehendak bebas dan fisika kuantum. Deutsch menekankan bahwa teori-teori dasar sains seharusnya tidak hanya dijadikan alat prediksi, tetapi juga sebagai dasar bagi pandangan dunia kita.
David Deutsch, yang lahir di Haifa, Israel, menempuh pendidikan di Cambridge University dan Oxford University. Sebagai anggota grup riset Komputasi dan Kriptografi Kuantum di Clarendon Laboratory, Oxford, makalah-makalahnya tentang komputasi kuantum menjadi landasan bagi perkembangan bidang tersebut. Dia juga dikenal sebagai salah satu ahli teori tentang konsep semesta paralel. “Penuh dengan wawasan provokatif, mendalam, dan menyegarkan… Deutsch menegaskan bahwa mekanika kuantum bukan hanya alat prediksi, melainkan juga penjelasan tentang bagaimana dunia ini benar-benar beroperasi.” – George Johnson, The New York Times
Ulasan
Belum ada ulasan.