Deskripsi
Apakah agnostisisme hanya sekadar mengangkat bahu terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan? Dalam bukunya, Robin Le Poidevin menjelaskan bahwa agnostisisme jauh lebih kompleks daripada itu. Dia memperbarui perdebatan antara teisme dan ateisme dengan memberikan posisi baru, terutama bagi ateisme, dan dengan demikian menyatakan bahwa seharusnya orang mengambil posisi agnostisisme sebelum memilih salah satu pihak.
Meskipun agnostisisme secara tradisional terkait dengan ranah agama, Le Poidevin menunjukkan bahwa konsep ini tidak terbatas pada bidang tersebut. Agnostisisme juga dapat diterapkan dalam konteks sains, moral, dan bidang lainnya. Buku ini tidak hanya mengeksplorasi dimensi agnostisisme dalam konteks agama, tetapi juga mengarahkan perhatian pada bidang-bidang lain di mana sikap agnostis juga relevan.
Le Poidevin menyajikan perspektif sejarah agnostisisme dengan merinci bahwa Thomas Huxley adalah yang pertama kali mencetuskan istilah “agnostisisme”, meskipun tokoh-tokoh sebelumnya seperti Hume, Kant, dan bahkan Sextus dari zaman Yunani Kuno telah menyentuh dan mengantisipasi konsep ini.
Buku ini tidak hanya memberikan pandangan kritis terhadap agnostisisme dalam konteks agama, melainkan juga menyelami dimensi agnostisisme dalam bidang-bidang lain, serta menyoroti aspek sejarah dan pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar konsep ini. Dengan penyajian dalam format Pengantar Singkat, buku ini dapat diikuti dengan mudah oleh pembaca awam tanpa kesulitan yang berarti.
Ulasan
Belum ada ulasan.