Angsa dan Kelelawar

Di persimpangan antara hitam dan putih, cahaya dan bayangan, siang dan malam, dua individu yang seharusnya tidak pernah bertemu akhirnya terhubung dalam keadaan yang tak terduga. Shiraishi Mirei dan Kuraki Kazuma mengalami perubahan drastis dalam hidup mereka setelah satu malam yang mengerikan.

Shiraishi Kensuke, ayah Mirei, ditemukan tewas tertikam di dalam mobilnya. Sebagai seorang pengacara, Kensuke selalu dikenal karena dedikasi dan kejujurannya. Namun, kematiannya yang tragis menimbulkan kecurigaan bahwa ada seseorang yang mungkin memiliki dendam terhadapnya. Mirei, meskipun berduka, yakin bahwa ayahnya adalah korban yang tidak pantas mengalami nasib seperti itu.

Di sisi lain, Kuraki Tatsuro, ayah Kazuma, seorang pria pendiam, mengaku telah membunuh Kensuke. Kazuma tidak dapat menerima pengakuan ini, terutama karena adanya bukti kuat yang menunjukkan bahwa Tatsuro mungkin bukan pembunuh pertama kali. Perasaan tidak percaya Kazuma semakin dalam ketika dia mengetahui bahwa ini bukan pertama kalinya Tatsuro terlibat dalam peristiwa serupa.

Terlepas dari bukti yang ada dan perasaan sakit hati, Mirei dan Kazuma—dari dua keluarga yang berduka dan terpecah—memutuskan untuk bekerja sama mencari kebenaran di balik tragedi tersebut. Namun, saat mereka menggali lebih dalam, mereka menghadapi kenyataan lain yang jauh lebih menyakitkan dan kompleks daripada yang mereka bayangkan.

Profil Penulis:

Keigo Higashino (東野 圭吾) lahir pada tahun 1958 di Osaka, Jepang. Setelah meraih gelar dalam bidang Teknik dari Universitas Prefektur Osaka, Higashino bekerja di perusahaan komponen otomotif sambil menulis secara sambilan. Debutnya sebagai penulis dimulai pada tahun 1985 dengan meraih Penghargaan Edogawa Rampo untuk karyanya “Hokago.” Keberhasilan tersebut mendorongnya untuk fokus pada karir menulis, dan sejak saat itu, ia menghasilkan sejumlah karya bestseller yang memperkuat posisinya sebagai salah satu penulis paling terkenal di Jepang.