Deskripsi
Mohammad Natsir, sosok yang hidup dengan sederhana dan menjauhi kecintaan berlebihan pada harta dan benda. Dia tidak pernah merendahkan orang-orang yang sependapat dengannya dengan menggunakan segala cara. Berpolitik dengan kata-kata yang sopan dan menghormati, tanpa menyinggung pribadi orang lain.
Sebagai Menteri Penerangan sebanyak tiga kali dan satu kali menjabat sebagai Perdana Menteri, Natsir memimpin partai Masyumi dan berjuang melalui PRRI melawan sentralisme yang didukung oleh PKI, menghadapi represi yang hebat sebagai konsekuensinya. Mosi integral yang dia usung memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kesederhanaan Natsir terlihat dalam gaya pribadinya: jas yang dipakainya ditambal, mobil DeSoto tua berwarna kusam, namun dia tetap menjaga kebersihan dan keteraturan dalam pengelolaan keuangan. Taufik Ismail, seorang penyair dan budayawan, menyatakan kerinduannya pada “cahaya kilau kemilau Pak Natsir.”
Seiring berjalannya waktu, Natsir tetap hidup dalam ingatan, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. H.A.M Saefuddin, Ketua Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII). Menurutnya, tak peduli berapa lama waktu berlalu, Natsir tetap hidup dan menjadi contoh bagi umat Islam dan rakyat Indonesia. Dalam bidang pendidikan, politik, dan masalah keislaman, Natsir dikenal sebagai sosok multitalenta yang patut dijadikan teladan. “Beliau tidak akan mati. Saya mengagumi beliau, dan sampai hari ini saya masih belajar pada beliau.”
Ulasan
Belum ada ulasan.