Deskripsi
Awalnya, kami hanya mengikuti karyawisata seperti murid-murid sekolah lain. Namun, Ali, dengan kejeniusan dan keisengannya, memutuskan untuk menyelidiki sebuah ruangan kuno. Tak disangka, tindakan itu membawa kami ke bagian dunia paralel yang baru, di mana kami menemui petarung-petarung kuat, mendapatkan kekuatan dan teknik menakjubkan.
Dunia paralel ternyata sangat luas, dihuni oleh banyak orang hebat dengan keunikannya masing-masing. Kisah ini mengisahkan petualangan tiga sahabat: Raib yang bisa menghilang, Seli yang mampu mengeluarkan petir, dan Ali yang memiliki kemampuan luar biasa.
Buku ini merupakan bagian kelima dari serial “BUMI.” Pagi itu, pukul 07.30, panggilan pesawat terdengar di bandara. Aku bergegas menyiapkan segala keperluan, termasuk boarding pass, sementara Seli menyusul di belakangku. Kami berbaris bersama rombongan sekitar empat puluh murid sekolah dalam seragam merah marun dengan logo sekolah.
Bu Ati, guru sejarah kelas sebelas, memimpin rombongan dengan serius. Ali mencoba berbicara dengan petugas pemeriksaan. “Berapa lama penerbangan ini?” Petugas menjawab sambil tersenyum, “Tiga jam.” Ali mengeluh, dan aku tahu dia tidak senang berada di pesawat selama tiga jam.
“Have a nice flight,” ucap petugas, mengembalikan boarding pass Ali. Ali menghela napas. “Kita bisa sampai di sana dalam lima belas menit dengan ILY!” ujar Ali saat berangkat, tapi Seli mengingatkannya bahwa ini adalah studi tour, bukan perjalanan pribadi.
Di kelas sebelas, kami diwajibkan mengikuti karyawisata keluar kota oleh sekolah. Beberapa pilihan tersedia, mulai dari sekitar kota hingga perjalanan jauh dengan pesawat. Seli dan Ali mendaftar program mengunjungi tempat bersejarah di luar kota, sementara aku juga ikut meski harus membobol tabunganku.
Petualangan pun dimulai dengan menyelidiki ruangan kuno, membuka pintu ke dunia paralel yang penuh keajaiban dan tantangan baru.
Ulasan
Belum ada ulasan.