Deskripsi
Pembeda manusia dari makhluk lainnya terletak pada keberadaan akal. Manusia memiliki kemampuan berpikir dan refleksi, suatu kekhasan yang diungkapkan oleh Aristoteles. Kemampuan berpikir ini membawa manusia pada pemahaman yang kompleks tentang realitas semesta, kehidupan sosial, dan kealamian, sehingga tidak dapat terlepas dari “kebodohan”. Eksistensi manusia sebagai khalifah Allah di bumi tercermin dalam kemampuan berpikirnya. “Cogito ergo sum,” yang berarti “aku berpikir maka aku ada,” menjadi landasan dalam filsafat.
Filsafat dapat diartikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Refleksi rasional merupakan perenungan ilmiah yang tidak tergantung pada rasio atau akal belaka. Filsafat dikenal sebagai “seni bertanya,” mengajukan pertanyaan tanpa batasan, termasuk pertanyaan tentang keberadaan (being) dan kemungkinan keberadaan. Oleh karena itu, filsafat juga sering disebut sebagai berpikir spekulatif.
Filsafat mengajukan pertanyaan mendalam dan radikal, membedakannya dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang terorganisir secara sistematis, merumuskan apa yang akan dikaji, cara memperolehnya, dan nilai kegunaannya. Filsafat ilmu, di sisi lain, merupakan kajian mendalam secara filosofis mengenai dasar-dasar ilmu. Ontologi membahas apa yang dikaji, epistemologi membahas cara memperolehnya, dan aksiologi membahas nilai gunanya.
Ulasan
Belum ada ulasan.