Deskripsi
Buku ini dengan kritis meneliti narasi yang disajikan oleh media dan budaya layar mengenai upaya orang Indonesia di kota untuk menggambarkan kembali identitas mereka selama dekade pertama abad ini. Melalui analisis yang kaya akan nuansa ekspresi dan representasi dalam budaya layar, seperti bioskop, televisi, dan media sosial, penulis menganalisis gelombang energi dan optimisme, sekaligus kekecewaan, disorientasi, dan keputusasaan, yang muncul dalam kekosongan kekuasaan pasca-keruntuhan dramatis rezim Orde Baru yang militeristik.
Meskipun identitas dan konflik politik dalam negeri menjadi fokus utama buku ini, dimensi transnasional dan global juga menjadi bagian integral dalam setiap babnya. Penulis meneliti politik budaya kontemporer di Indonesia, sambil menempatkan konteks saat ini dalam perspektif sejarah yang lebih luas.
“Dalam buku ini, Ariel Heryanto membawa kita dalam perjalanan yang visualnya memukau, menandai awal bangkitnya budaya layar Indonesia. Sebagai pelopor dalam kajian budaya Indonesia, karyanya menunjukkan bahwa fenomena budaya yang tampaknya baru ini—yang dihasilkan di atas maupun di balik layar—tidak hanya bersifat global, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang dan berakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.”
Ulasan
Belum ada ulasan.