Deskripsi
Saat ini, perhatian para sosiolog tampaknya kurang tertuju pada konsep social invention, yaitu penggunaan sumber-sumber energi sosial baru (seperti motivasi, komitmen, wewenang, modal sosial, gerakan sosial, organisasi, aturan, kebijakan, dan sebagainya) untuk mendorong perubahan sosial yang lebih baik. Mereka lebih cenderung fokus pada upaya meningkatkan tingkat abstraksi sosiologi, membuatnya semakin rumit, dan sulit diakses oleh orang awam. Di sisi lain, LSM yang melakukan social invention masih banyak yang mengandalkan common sense atau metode trial and error karena kurang terinspirasi oleh temuan-temuan penelitian dalam ilmu sosiologi. Harapannya, para sosiolog dapat lebih berkontribusi dalam mempertajam konsep social invention yang ada.
Pentingnya membangun keberlanjutan tidak hanya dalam konteks pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus berpusat pada aspek manusia, masyarakat, dan lingkungan untuk mencapai sociocultural well-being. Hal ini merujuk pada keadaan di mana individu, komunitas, dan masyarakat merasakan keamanan, harmoni, demokrasi, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, pembangunan perlu difokuskan pada upaya meningkatkan martabat manusia dan secara kolektif mencapai kesejahteraan masyarakat.
Gagasan ini diperkuat oleh buku berjudul “Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal” karya Prof. Paulus Wirutomo, seorang ilmuwan sosial dengan kredensial akademis yang solid. Buku tersebut menegaskan bahwa kunci keberhasilan pembangunan terletak pada upaya holistik, integratif, dan sistemik dalam membangun manusia dan masyarakat.
Ulasan
Belum ada ulasan.