Lalita

Deskripsi

Lalita, seorang perempuan muda, tiba-tiba mendapatkan warisan berupa sejilid kertas tua yang menggambarkan berbagai mandala. Kejadian ini menjadi awal petualangan yang membawanya pada pengetahuan mendalam tentang sang kakek. Setiap hari, pengetahuannya berkembang, dan semakin besar pengetahuannya, sang kakek pun semakin muda dalam penglihatannya.

Pada suatu titik, Lalita berhasil menyaksikan pemandangan unik: sang kakek yang tiba-tiba muncul dalam bentuk seorang remaja berumur tiga belas tahun. Remaja tersebut berdiri tegak dengan kepala yang sedikit miring, seolah sedang melihat sesuatu yang tak terlihat oleh orang lain. Namun, apa hubungannya semua ini dengan Candi Borobudur?

Misteri ini membawa kita pada petualangan menarik yang melibatkan Yuda, Marja, dan Parang Jati. Mereka akan menjelajahi sejarah dan mengungkap rahasia pusaka Nusantara. Seri ini, yang dikenal dengan nama “Bilangan Fu,” menggabungkan unsur petualangan dan teka-teki dengan melibatkan tokoh-tokoh besar seperti Parang Jati, Sandi Yuda, dan Marja. Total, akan ada 12 buku dalam seri ini, dan yang telah terbit antara lain “Manjali,” “Lalita,” dan “Maya.”

Seri ini bukan hanya tentang petualangan fisik, tetapi juga tentang perjalanan spiritual. Lalita dan kawan-kawannya akan menghadapi tantangan yang tak hanya menguji keberanian mereka, tetapi juga kebijaksanaan dan spiritualitas mereka. Dalam setiap petualangan, pengetahuan bertambah, dan dengan itu, pemahaman tentang sejarah dan warisan Nusantara semakin dalam.

Penulis seri ini, Ayu Utami, adalah seorang sastrawan berpengalaman yang telah mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Di antaranya adalah Prince Claus Award (2000), penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (2008), dan Penghargaan Ahmad Bakrie untuk Kesusastraan (2018). Ayu Utami dikenal sebagai penulis yang mampu mendobrak tabu, seperti yang ditunjukkan dalam novel pertamanya, “Saman” (1998), yang juga telah diterjemahkan ke sepuluh bahasa asing.

Novel “Bilangan Fu” sendiri meraih Khatulistiwa Literary Award 2008. Dalam karyanya, Ayu Utami mengusung tema spiritualisme kritis yang telah menjadi ciri khasnya. Melalui seri ini, pembaca diajak untuk merenung tentang makna sejarah, warisan budaya, dan hubungan antara pengetahuan dengan pertumbuhan spiritual seseorang.

Dengan menggabungkan petualangan, teka-teki, dan spiritualitas, Seri Bilangan Fu tidak hanya menjadi hiburan yang menarik tetapi juga sebuah perjalanan mendalam ke dalam sejarah dan nilai-nilai budaya Nusantara.