Deskripsi
Ahmad Tohari, seorang sastrawan dan budayawan Indonesia, menyelesaikan pendidikannya di SMA Purwokerto. Karya monumentalnya, “Ronggeng Dukuh Paruk,” telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diadaptasi menjadi film “Sang Penari.” Setelah cerpennya meraih penghargaan harapan dalam Sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep pada tahun 1977, Tohari mulai aktif di dunia penerbitan. Selama bertahun-tahun, ia terus berkontribusi dalam dunia tulis-menulis, bahkan mengikuti International Writing Program di Lowa, Amerika Serikat, selama tiga bulan pada tahun 1990.
Buku “Mata yang Enak Dipandang” merupakan kumpulan lima belas cerita pendek Ahmad Tohari yang tersebar di berbagai media cetak antara tahun 1983 dan 1997. Seperti karya novelnya, cerita-cerita pendek Tohari selalu mengangkat kehidupan orang-orang kecil atau kalangan bawah dengan segala lika-likunya.
Judul-judul cerita dalam buku setebal 216 halaman ini antara lain:
- Mata yang Enak Dipandang
- Bila Jebris Ada di Rumah Kami
- Penipu yang Keempat
- Daruan
- Warung Penajem
- Paman Doblo Merobek Layang-Layang
- Kang Sarpin Minta Dikebiri
- Akhirnya Karsim Menyebrang Jalan
- Sayur Bleketupuk
- Rusmi Ingin Pulang
- Dawir, Turah dan Totol
- Harta Gantungan
- Pemandangan Perut
- Salam dari Penyangga Langit
- Bulan Kuning Sudah Tenggelam
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap kehidupan para tokohnya, Ahmad Tohari mampu melukiskannya dengan simpati dan empati, mengenrich batin pembaca dengan kisah-kisah yang dihadirkannya.
Ulasan
Belum ada ulasan.