Melangkah

Deskripsi

Novel karya J.S. Khairen yang berjudul “Melangkah” menghadirkan petualangan seru di tanah air Indonesia. Dalam kisah epik ini, Khairen tidak hanya mengangkat tema petualangan, tetapi juga menonjolkan kisah-kisah pahlawan yang menginspirasi. Berbeda dari karya-karya sebelumnya, “Melangkah” menciptakan dunia imajinatif yang memikat pembaca sepanjang 36 episode dan 5 babak.

Berkisah tentang kejadian misterius, dimana listrik padam secara tiba-tiba di seluruh Jawa dan Bali. Ancaman nyata dari kekuatan baru yang berambisi untuk menaklukkan Nusantara pun muncul. Pada saat yang sama, empat sahabat mahasiswa ekonomi tiba di Sumba, tanah yang penuh misteri, hanya untuk menyadari bahwa nasib ratusan juta manusia berada di pundak mereka!

Keempat mahasiswa ini harus berhadapan dengan pasukan berkuda yang memiliki kemampuan luar biasa, mampu melontarkan listrik sebagai senjata mematikan. Mereka dihadapkan pada misi besar untuk melawan ancaman ini, semuanya semakin rumit dengan kehadiran seorang buronan tingkat tinggi yang menyamar sebagai pahlawan, dengan rencana jahat yang mengancam Nusantara.

Ternyata, pesan arwah nenek moyang menjadi kenyataan: “Akan datang kegelapan yang berderap, bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar.”

Melalui kisah ini, pembaca diajak untuk merenung tentang persahabatan yang kuat, mengatasi jurang ego antara anak dan orangtua, serta menemukan keseimbangan antara logika dan perasaan. “Melangkah” juga menggambarkan perjalanan menuju masa depan, di mana luka-luka masa lalu diharapkan dapat sembuh seiring berjalannya waktu.

Dengan alur cerita yang penuh intrik dan karakter-karakter yang kuat, “Melangkah” tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang nilai-nilai kehidupan. Kisah ini mengajarkan bahwa apa pun luka masa lalu, seharusnya dapat mengering bersama waktu, membiarkan langkah ke masa depan menjadi lebih pasti dan berani.