Deskripsi
Entah di depan gerbang sekolah atau di samping halaman rumah orang, harapan untuk bertemu muncul bukan karena permintaan berlebih dari saya, melainkan karena adanya potensi untuk menyala dan hidup bersama. Entah butuh waktu berbulan-bulan untuk diterima atau bertahun-tahun tanpa mendengar kabar bahagia, saya berharap doa-doaku nantinya dikabulkan bukan karena saya terlalu banyak menginginkan, tetapi karena kita memang seharusnya bersatu.
Sejak saya menyadari bahwa hidup ini seperti selembar kain, saya juga berani menenun ingatan tanpa panduan. Di tengah-tengah kehidupan yang penuh urusan dunia, kadang-kadang saya membutuhkan hari yang lebih panjang dari 24 jam. Atau mungkin malam-malam yang lebih sepi daripada hati yang penuh rahasia. Saya membutuhkan ruang yang lebih luas, lebih banyak kertas putih daripada telinga manusia yang hanya tahu bahwa saya ada dan punya cerita.
Tentang Penulis Nawang Nidlo Titisari: Seorang perempuan yang terus berusaha menerjemahkan suara-suara dari sekitarnya atau dari hatinya sendiri menjadi tulisan-tulisan yang rapi. Tulisan-tulisan ini membantu dia mengingat apa saja yang telah dia dengar, temui, dan lalui dalam perjalanannya hingga hari ini. Suara-suara tersebut sebagian telah diterbitkan dalam bukunya yang berjudul “Hilang dan Mula”. Selain itu, dia juga sering membagikannya di caption Instagram, cuitan-cuitan yang berserakan, atau di blognya yang selalu terbuka untuk dibaca.
Ulasan
Belum ada ulasan.