Deskripsi
Filsafat Tionghoa tidak hanya sekadar kumpulan pemikiran dalam tradisi intelektual dan budaya Cina; ia mencerminkan aliran pemikiran yang telah mengalir sejak awal pencatatan sejarah mereka hingga masa kini. Sejarah filsafat Tiongkok menawarkan pelajaran berharga, khususnya mengenai seni ketangguhan. Mereka telah melewati berbagai kemelut politik, bencana alam, perang, kelaparan, dan krisis lainnya selama tiga milenium sejarah Tiongkok.
Mengambil inspirasi dari perjalanan panjang dan berliku peradaban Tiongkok, kita dapat belajar bagaimana mereka bangkit setiap kali menghadapi tantangan. Filsafat Tiongkok tidak hanya mencakup momen kejayaan, tetapi juga bagaimana mereka mengatasi kegagalan dan krisis yang melanda. Sejarah ini menciptakan sebuah narasi sinambung yang melintasi zaman, dari masa klasik hingga era postmodern.
Jonathan Fenby menyampaikan pentingnya memahami asal-usul Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk memahami keadaannya saat ini. Konsep ini selaras dengan ajaran Konfusius yang menyatakan bahwa untuk memahami masa depan, kita harus mengetahui masa lalu (Lun-yu XV.11). Meskipun tidak mudah, penulis dengan semangat ingin membongkar lapisan demi lapisan sejarah filsafat Tiongkok, mulai dari kosmologi, ideosinkretisme, Yi-Jing, Konfusianisme, Mohisme, Daoisme, Kaum Dialektik, Ajaran Yin-Yang, Kaum Legalis, hingga Buddhisme Tiongkok dan pemikiran Kang Youwei.
Ulasan
Belum ada ulasan.