Deskripsi
Novel fiksi surealis “Semusim, dan Semusim Lagi” karya Andina Dwifatma meraih prestasi sebagai pemenang Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012. Mengusung cerita yang penuh misteri dan surealisme, novel ini mengajak pembaca untuk memasuki dunia yang ganjil dan penuh dengan kejutan.
Sebuah surat yang datang pada suatu hari nan ganjil menjadi kunci perjalanan seorang anak untuk mendatangi kota asing demi bertemu dengan ayahnya yang tak pernah dijumpainya sejak kecil. Dibimbing oleh selembar foto dan sebuah alamat, sang anak memasuki Kota S, sebuah tempat yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Di Kota S, sang anak bertemu dengan berbagai karakter yang unik dan penuh keanehan, antara lain J.J. Henri, pria bertopi pet yang memberinya pelukan pertamanya; Oma Jaya, seorang nenek tetangga yang meyakini suaminya bereinkarnasi menjadi ikan mas koki; Muara, lelaki pertama yang membisikkan tentang cinta; dan Sobron, si ikan raksasa yang senang berteka-teki. Namun, di antara semua itu, sang anak tetap memburu pertemuan dengan sang ayah yang selama ini dia nanti dengan penuh rindu.
Novel ini menyuguhkan petualangan yang menarik, dengan sentuhan surealis yang membawa pembaca ke dunia yang eksploratif dan mencekam. Setiap karakter dan kejadian dalam cerita terasa intens dan serius, menciptakan suasana yang memikat dan tak terlupakan.
Pentingnya kata-kata dalam karya sastra diakui oleh Seno Gumira Ajidarma, yang menyatakan bahwa menulis adalah cara yang baik untuk merayakan keberadaan kata. Novel ini bukan hanya sebuah cerita, tetapi juga perayaan atas keindahan kata-kata dan daya cipta seorang penulis.
“Ditulis dengan teknik penceritaan yang intens, serius, eksploratif, dan mencekam,” kata Dewan Juri Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012. Melalui kisah “Semusim, dan Semusim Lagi,” pembaca diajak untuk merayakan keindahan kata dan memahami bahwa terdapat banyak cara untuk merayakannya, salah satunya adalah dengan membaca karya sastra yang menggugah dan penuh makna.
Ulasan
Belum ada ulasan.