Deskripsi
Sepasang sepatu yang tengah berselisih, arak-arakan kertas yang berjalan di malam hari, dan rumah yang saling menggoda, merupakan beberapa kisah menarik yang terdapat dalam buku ini. Cerita-cerita dalam karya ini menghadirkan benda-benda mati yang menjadi narator cerdas. Lewat tuturan mereka, manusia diingatkan akan aspek kemanusiaannya.
“Sepasang Sepatu Tua” adalah karya tulis dari Sapardi Djoko Damono, seorang penulis produktif yang telah meraih Lifetime Achievement award dari Ubud Writers & Readers Festival pada tahun 2018 dan ASEAN Book Award pada tahun 2018.
Penghargaan pencapaian seumur hidup di bidang kebudayaan telah diterima oleh Sapardi Djoko Damono dari FIB-UI (2017), The Habibie Center (2016), Masyarakat Sastera Asia Tenggara (Mastera, 2015), Akademi Jakarta (2012), dan Freedom Institute (2003). Meskipun telah pensiun sebagai Guru Besar di UI, beliau masih aktif mengajar dan membimbing tesis serta disertasi mahasiswa pascasarjana di beberapa perguruan tinggi.
Sejak masa sekolah menengah, Sapardi telah menunjukkan bakatnya dalam menulis dan menerjemahkan puisi, cerpen, novel, esai, dan drama. Sejumlah karyanya, yang antara lain diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU), meliputi buku-buku puisi seperti “Hujan Bulan Juni,” “Melipat Jarak,” “Babad Batu,” “Duka-Mu Abadi,” “Ayat-ayat Api,” “Ada Berita Apa Hari Ini,” “Den Sastro?,” “Kolam,” “Namaku Sita,” “Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita,” dan “Perihal Gendis.”
Selain puisi, GPU juga menerbitkan novel-novel seperti Trilogi Soekram, Hujan Bulan Juni, Pingkan Melipat Jarak (sekuel kedua novel Hujan Bulan Juni), dan Yang Fana Adalah Waktu. Sapardi juga berkontribusi dalam esai-esai seperti “Bilang Begini Maksudnya Begitu” (buku apresiasi puisi) dan “Alih Wahana.”
Ulasan
Belum ada ulasan.