Availability: In Stock

Seri Tempo : Wiji Thukul – Teka-Teki Orang Hilang

Penulis:Tempo
SKU: TTBK938183572

Harga aslinya adalah: Rp 87.000.Harga saat ini adalah: Rp 75.000.

Dalam kisah kelam era Orde Baru, satu nama mencuat sebagai simbol perlawanan melalui kata-kata: Wiji Thukul. Ia bukanlah figur yang menyita perhatian dengan pesonanya, tetapi sajak-sajaknya menyulut ketakutan di dalam rezim yang otoriter. Lelaki dengan cadel dalam lantunan kata-kata mampu menjadi ancaman bagi penguasa.

Kategori: ,

Deskripsi

Dalam kisah kelam era Orde Baru, satu nama mencuat sebagai simbol perlawanan melalui kata-kata: Wiji Thukul. Ia bukanlah figur yang menyita perhatian dengan pesonanya, tetapi sajak-sajaknya menyulut ketakutan di dalam rezim yang otoriter. Lelaki dengan cadel dalam lantunan kata-kata mampu menjadi ancaman bagi penguasa.

Wiji Thukul, dengan penampilannya yang jauh dari kata mempesona, memiliki suara kritis yang melampaui kekurangan dalam melafalkan huruf “r”. Rambutnya yang lusuh, pakaian yang kumal, dan celana yang tampak seolah tak pernah menyentuh sabun atau setrika, hanya menyiratkan bahwa ia bukanlah burung merak yang memesona. Namun, di balik penampilannya yang sederhana, tersembunyi keberanian dan kepedulian pada nasib rakyat kecil.

Kegiatan Thukul tidak hanya sebatas dalam dunia sastra, namun juga terjun dalam dunia aktivisme. Setiap puisi yang dibacakannya di tengah kerumunan buruh dan mahasiswa menjadi pukulan bagi rezim yang mencoba menutup mata terhadap realitas sosial. Aparat pemerintah menyematkan cap sebagai agitator dan penghasut pada sosok penyair ini.

Tidak hanya lewat kata-kata, Thukul juga menyebarkan pesannya melalui selebaran, poster, stensilan, dan buletin propaganda yang dengan cepat menyebar di kalangan buruh dan petani. Upayanya dalam mendidik anak-anak kampung dianggap sebagai ancaman terhadap kestabilan Orde Baru, karena ia mampu menggerakkan semangat kebencian terhadap rezim yang ada.

Kisah Thukul menjadi semakin tragis ketika ia akhirnya dibungkam dan dilenyapkan oleh rezim Orde Baru. Sebuah misteri menyelimuti kematian penyair ini, seolah-olah mengingatkan kita akan harga yang harus dibayar atas ketidaksetujuan terhadap kebijakan penguasa. Wiji Thukul bukan hanya merupakan satu-satunya korban penghilangan paksa, namun ia menjadi simbol dari banyaknya cerita serupa yang terjadi pada masa itu.

Walaupun mungkin bukan penyair paling cemerlang yang pernah dimiliki oleh Indonesia, Thukul meninggalkan jejaknya dalam Orde Baru yang tak boleh diabaikan. Karya-karyanya yang penuh semangat perlawanan dan kritik terhadap rezim masih terus menggema, mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.

Kisah tentang Wiji Thukul adalah bagian pertama dari seri “Prahara-prahara Orde Baru,” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan pada Mei 2013. Seri ini tidak hanya sekadar menyelisik dan merekonstruksi peristiwa gelap kemanusiaan pada masa Orde Baru, tetapi juga bertujuan mengingatkan kita akan kewajiban untuk tidak melupakan sejarah kelam yang pernah terjadi di negeri ini.

Informasi Tambahan

Penulis

Penerbit

ISBN

9786024817619

Bahasa

Indonesia

Tahun Terbit

2022

Jumlah Halaman

160

Jenis Sampul

Soft Cover

Berat

0.205 kg

Dimensi

16 x 24 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Seri Tempo : Wiji Thukul – Teka-Teki Orang Hilang”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *