Deskripsi
Menilai peran Soeharto dalam sejarah Indonesia saat ini merupakan tugas yang sulit dan kompleks. Pasca-mundurnya dari jabatan presiden pada tahun 1998, citra Soeharto yang sebelumnya disematkan padanya selama puluhan tahun mulai diurai. Atribut kebesaran yang melekat padanya pun mulai dipertanyakan, seperti kehebatannya yang diabadikan dalam film-film seperti “Janur Kuning” dan “Serangan Fajar.” Kita menyadari bahwa beberapa prestasi yang diatribusikan kepadanya mungkin bukanlah kontribusi aslinya.
Serangan Oemoem 1 Maret 1949, yang menjadi salah satu poin kehebatannya, ternyata bukanlah konsep dari dirinya. Begitu juga dengan Supersemar, dokumen kunci yang membukakan jalan baginya ke Istana, masih menyimpan misteri dan diperdebatkan mengenai cara perolehannya. Kemudian, keterlibatannya dalam peristiwa G30S, yang diarahkan padanya sebagai pihak yang diuntungkan dari kudeta merangkak (1 Oktober 1965 – 11 Maret 1966), semakin menambah kompleksitas citra Soeharto.
Muncul sebagai pemimpin di tengah kekacauan sosial dan kekerasan massal pada tahun 1966, Soeharto membangun rezim yang kuat yang dikenal sebagai Orde Baru. Ia terus memimpin Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, hingga tahun 1998. Buku ini memberikan wawasan yang menarik tentang perjalanan Soeharto, dari kehidupan muda yang sederhana hingga menjadi pemimpin yang mendominasi panggung politik Indonesia.
Soeharto berusaha menciptakan Indonesia yang kuat, bersatu, dan makmur. Ia berkeinginan untuk membangun sistem kekuasaan dan politik yang menjamin stabilitas keamanan dalam negeri dan mengangkat kehormatan bangsa di dunia internasional. Namun, setelah hampir setengah abad menjabat sebagai tokoh paling berpengaruh, Soeharto mengalami kepudaran kekuasaan dengan cara yang menyakitkan. Respons terhadap dirinya menjadi bervariasi: ada yang memuji sebagai pemersatu bangsa, sementara yang lain mengutuknya sebagai simbol pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi.
Penilaian terhadap Soeharto tetap menjadi perdebatan yang berkepanjangan, mencerminkan kompleksitas karakter dan warisan sejarahnya yang serba kontroversial.
Ulasan
Belum ada ulasan.