Deskripsi
Menghormati berarti mendengarkan orang lain, sementara ketulusan adalah melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Dalam bahasa ini, disebut sebagai “yi che on deuk sim,” yang berarti membuka telinga dan bersimpati kepada orang lain dengan ketulusan hati. Georg Hegel, seorang filsuf Jerman, pernah mengatakan, “Pegangan pintu untuk membuka hati bukan berada di luar, tapi di dalam.” Untuk membiarkan orang lain membuka hati kita dengan sendirinya, kita perlu menghormati dan menghargai mereka. Hanya setelah itu, kita bisa mengambil hati mereka.
Meskipun terdengar seperti kata-kata klise, namun dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai masalah dan interaksi dengan berbagai macam orang. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu bertindak dan berbicara dengan baik kepada orang lain agar bisa meraih hati mereka. Terkadang, masalah dan solusinya terhubung oleh tali yang tak kasat mata. Dengan meraih tali tersebut dengan tenang dan lembut, kita dapat menemukan jawaban dari masalah yang dihadapi.
Mendengarkan dengan baik adalah kunci untuk berbicara dengan baik. Meskipun kita tidak selalu setuju dengan pendapat orang lain, menghormati hak bicara mereka dan mendengarkan dengan baik dapat membuka pintu untuk meraih hati mereka. Prinsip ini tidak hanya berlaku dalam komunikasi sehari-hari, tetapi juga berkontribusi pada kebijaksanaan hidup. Kemampuan untuk mendengarkan orang lain dapat membantu menjalani kehidupan dengan lebih baik, sementara penyesalan sering kali berasal dari kegagalan untuk berkomunikasi dengan baik.
Sinopsis buku yang disajikan menggambarkan bahwa kata-kata yang kita lontarkan secara spontan memiliki kekuatan besar dalam membentuk martabat, identitas diri, dan ciri khas kita. Hidup saat ini didominasi oleh kekuatan kata, dan kata-kata yang tepat bukan hanya menjadi senjata, melainkan juga dapat mengubah takdir seseorang, masyarakat, atau komunitas. Kemampuan berbicara dengan baik dianggap sebagai bentuk karisma dan kompetensi seseorang. Buku ini menekankan pentingnya kata-kata dalam membentuk perasaan, karena kata-kata adalah suara hati, dan identitas kita ditentukan oleh cara kita berbicara dan kata-kata yang kita ucapkan.
Ulasan
Belum ada ulasan.