Deskripsi
Mengapa Ken Dedes memutuskan untuk menikahi Ken Angrok, seorang pembunuh suaminya, Tunggul Ametung? Pertanyaan ini membuka lembaran misteri yang tersembunyi di balik cerita tragis tersebut. Ken Dedes, dalam “Tutur Dedes,” tidak terlihat sebagai perempuan yang pasrah, tetapi sebagai seorang pendekar yang cerdas dan tegas.
Bersumber dari “Pararaton,” Amalia Yunus menggambarkan Ken Dedes dengan nuansa yang berbeda dari citra konvensionalnya. Dedes bukanlah sosok yang hanya bersinar karena kecantikannya, melainkan seorang wanita pendekar yang memiliki kecerdasan taktis, tekad kuat, dan kemampuan untuk menjalin aliansi dari sumber yang tak terduga.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah pilihan-pilihan berani ini membuat hati Ken Dedes menjadi damai? Kisah ini membuka tirai dari benak Sri Nareswari, menurunkan raja-raja besar Jawa, dari saat kelahirannya hingga menjelang moksa. Amalia Yunus meramu cerita ini dengan mendetail, menghadirkan nuansa psikologis yang menggelitik pikiran pembaca.
Mengapa Ken Dedes memilih jalan ini? Apakah semua kebijakannya membawa kedamaian di hatinya? “Tutur Dedes” bukan hanya sekadar merinci fakta sejarah, melainkan mempertanyakan perjalanan batin Ken Dedes, mengeksplorasi kompleksitas pikirannya, dan mencari makna di balik setiap langkah yang diambilnya.
Dengan narasi yang penuh warna dan berbeda, “Tutur Dedes” mengajak pembaca untuk memahami lebih dalam sosok Ken Dedes, meresapi konflik batinnya, dan menggali makna dari pilihan-pilihan berani yang diambilnya dalam kisah tragis ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.