Vakansi

Perjalanan ini menjadi titik awal dari perkenalan antara Aned dan Wisnu, sebuah kisah yang berawal dari ketidakpahaman hingga menjadi pemahaman yang lebih mendalam. Dari ketidaktahuan hingga pengetahuan penuh, muncul pertanyaan apakah perjalanan ini akan berakhir sesuai dengan perjanjian awal, ataukah ego yang akan memenangkan pertarungan, membiarkan momen liburan yang penuh kebahagiaan itu lewat begitu saja?

Keduanya, yang sebelumnya merasa kecewa dengan pengalaman liburan sebelumnya, akhirnya menyerah pada kekecewaan itu dan memutuskan untuk merencanakan liburan bersama secara diam-diam. Mereka tidak ingin seorang pun tahu, dan tak ada momen yang mereka bagikan di media sosial. Mereka menatap langit yang cerah melalui jendela mobil, kereta, kapal, dan pesawat. Tiga pulau destinasi yang mereka pilih secara spontan, dan di situlah kebebasan mereka diungkapkan.

Meskipun di permukaan, perjalanan ini mungkin terlihat seperti perencanaan perjalanan pada umumnya, namun tidak hanya berisi keceriaan dan momen foto yang sempurna. Setiap pemandangan baru diabadikan oleh memori, dan setiap hari yang berlalu membawa rahasia yang semakin terkuak.

Dalam novel “Vakansi” karya Dinda Trikata, kita diajak menyaksikan road trip yang dilakukan oleh Aned dan Wisnu, mengunjungi Malang, Bali, Lombok, dan Jakarta. Mereka menghadirkan berbagai tempat menarik yang mungkin akan membuat kita tergoda untuk mengunjungi destinasi tersebut. Perjalanan ini tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional dan penemuan diri. Mereka menjalani perjalanan tanpa batasan, merasakan kebebasan yang sesungguhnya.

Kisah ini tidak hanya menghadirkan keceriaan, tetapi juga membuka rahasia yang tersembunyi di balik setiap sudut perjalanan. Dengan setiap destinasi yang mereka kunjungi, kita dibawa untuk merenung tentang arti sejati dari kebebasan dan petualangan. Artikel ini mengajak pembaca untuk merasakan keseruan dan keintiman dari perjalanan ini, dan mungkin, menginspirasi untuk merencanakan petualangan serupa sendiri.