Darwis dilahirkan pada 21 Mei 1979 di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Beliau merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara, hasil pernikahan Pasai dan Nursam, keduanya bertani.
Usai menyelesaikan pendidikannya, Tere Liye terjun ke dunia akuntansi sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan.
Berkat hobinya dalam menulis, Tere Liye melibatkan keahliannya dalam mencipta novel. Perjalanan kreatifnya dimulai pada tahun 2005 dengan kelahiran novel Hafalan Sholat Delisa.
Beberapa karya tulisnya diadaptasi menjadi karya layar lebar seperti Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah, dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Tere Liye mengambil keputusan untuk menghentikan penerbitan bukunya dalam wujud fisik mulai tanggal 1 Juli hingga 31 Desember 2017 akibat beban pajak dan royalti yang tinggi bagi penulis. Ia menyuarakan kekecewaannya terhadap sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya kurang mendukung para penulis dan justru memberikan kerugian. Walaupun demikian, setelah hampir tujuh bulan absen dalam dunia penerbitan, tepatnya per 31 Januari 2018, Tere Liye kembali meluncurkan karya-karya barunya.