-
-8%
Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Keajaiban Toko Kelontong Namiya adalah novel fiksi karya Keigo Higashino, salah satu penulis terpopuler dari Jepang yang dikenal dengan novel-novel misteri dan kriminalnya. Namun, berbeda dari karyanya yang lain, buku yang diterbitkan pada 2012 ini mengusung genre fantasi dengan sentuhan drama yang menghangatkan hati. Sebagai novel bestseller internasional, buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan diadaptasi ke film serta drama di beberapa negara.
-
-4%
Keamanan Nasional dan Penerbangan
Buku ini cocok untuk para pemangku kepentingan di bidang keamanan nasional dan keamanan penerbangan, termasuk pejabat pemerintah, ahli keamanan, dan pelaku industri penerbangan. Mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mendalami hubungan antara keamanan nasional dan keamanan penerbangan juga akan mendapatkan manfaat dari buku ini.
-
-13%
Kebahagiaan ala Filsafat Stoa
Epictetus, melalui ajaran stoikismenya, mengingatkan bahwa kendali terhadap emosi dan penerimaan atas hal-hal di luar kuasa kita adalah kunci ketenangan hidup. Buku ini memperkenalkan konsep-konsep utama stoikisme, membimbing kita untuk menerima realitas yang tak bisa diubah, seperti pandangan orang lain atau kehilangan yang tak terhindarkan.
-
-6%
Keberangkatan
Novel “Keberangkatan” karya Nh. Dini memasuki dunia literasi pada tahun 1977, menandai perjalanan indah sebuah kisah yang sarat akan cinta, drama keluarga, dan pencarian identitas. Dengan keunikan plotnya, novel ini menjadi suara penting yang menyuarakan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang jati diri dan hakikat menjadi seorang perempuan di tengah masyarakat.
-
-9%
Kecerdasan Emosional
Apakah IQ merupakan takdir yang tidak dapat diubah? Ternyata tidak, sebagaimana umumnya dipikirkan. Gardner memperlihatkan bahwa kegagalan bisa dialami oleh orang dengan IQ tinggi, sementara kesuksesan bisa diraih oleh orang dengan IQ sedang. Kunci dari perbedaan ini adalah “kecerdasan emosional,” yang mencakup kesadaran diri, kendali diri, ketekunan, semangat dan motivasi, empati, serta keterampilan sosial.
-
-15%
Keep the Aspidistra Flying (Tetaplah Jaya, Aspidistra)
London, tahun 1936. Gordon Comstock memutuskan untuk memerangi kekayaan. Seorang penyair berusia hampir tiga puluh tahun, Gordon baru saja menerbitkan satu buku puisi yang tidak laku. Gordon meninggalkan pekerjaan yang aman demi idealisme, hidup dalam kemiskinan, tetapi terlalu teguh untuk menerima bantuan.
-
-20%
Kekasih Teluk
Puisi-puisi Yayas mencerminkan kerinduan yang mendalam terhadap alam, sesuai dengan filosofi keseharian hidup orang Bali. Ungkapannya yang segar, terutama dalam bentuk kecewa, kemarahan, dan gugatan terhadap manusia sebagai perusak alam, menandai keunikan puisi-puisinya. Rasa kecewa yang tak henti menjadi tema utama, namun melalui karya-karyanya, Yayas juga menyelipkan harapan.
-
-14%
Kepada Cium
Buku “Kepada Cium” karya Joko Pinurbo berisi 30 puisi yang ditulis selama tahun 2005-2006. Melalui peristiwa-peristiwa kecil dan sederhana, imajinasi Joko Pinurbo membawa kita untuk menjelajahi kedalaman hubungan manusia dengan dunia dalam dan luar dirinya.
-
-10%
Kepunahan Keenam: Sebuah Sejarah Tak Alami
Dalam setengah miliar tahun terakhir, Bumi telah menyaksikan lima kepunahan massal kehidupan yang mengguncang planet ini. Kini, para ilmuwan dari berbagai penjuru dunia sedang memantau ancaman kepunahan keenam, yang diprediksi sebagai yang paling dahsyat sejak benturan asteroid yang mengakhiri era dinosaurus.
-
-9%
Kerudung Merah Kirmizi
Dengan latar belakang masa Orde Baru dan awal reformasi, novel ini mengupas liku-liku seorang pengusaha yang menggunakan oknum aparat keamanan dan para bandit untuk mencapai tujuannya. Remy Sylado, dengan kepiawaian luar biasa, menggambarkan keharuan dan ketegangan dalam kisah yang memukau. Melalui cerita yang tulus, kita dibawa untuk menyadari bahwa kejujuran dapat menjadi sumber kekuatan manusia dalam menghadapi marabahaya dalam berbagai wujudnya.
-
-10%
Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh
Reuben dan Dimas, pasangan gay yang keduanya merupakan akademisi, berjanji untuk menciptakan karya bersama dalam rangka perayaan ulang tahun mereka yang ke-10. Meskipun Reuben, yang memiliki obsesi menggabungkan sains dan spiritualitas dan menyebut dirinya Psikolog Kuantum, awalnya ingin fokus pada konsep ilmiah, dia akhirnya setuju untuk membuat novel bersama Dimas.
-
-4%
Ketika Aku Tak Tahu Apa Yang Aku Inginkan
Jeon Seunghwan menciptakan karya ini setelah tergila-gila membaca berbagai buku dan berbagi kutipan-kutipannya yang ternyata juga dirasakan oleh para pengikutnya di media sosial. Dengan menjelaskan maksud di balik setiap kutipan yang dibagikannya, buku ini memberikan kenyamanan seolah sedang berbicara dengan sahabat.