-
-5%
Sepasang Sepatu Tua
Sepasang sepatu yang tengah berselisih, arak-arakan kertas yang berjalan di malam hari, dan rumah yang saling menggoda, merupakan beberapa kisah menarik yang terdapat dalam buku ini. Cerita-cerita dalam karya ini menghadirkan benda-benda mati yang menjadi narator cerdas. Lewat tuturan mereka, manusia diingatkan akan aspek kemanusiaannya.
-
-13%
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Novel ini mengisahkan perjalanan seorang pria bernama Ajo Kawir, seorang remaja dengan berbagai masalah. Ajo Kawir memiliki hubungan dekat dengan Si Gecko dan bersama-sama mereka menghadapi masa sulit sejak masa sekolah dasar hingga remaja di desa mereka. Keduanya terlibat dalam berbagai masalah, termasuk kasus pemerkosaan terhadap Si Rona Mela, seorang janda di desa mereka.
-
-7%
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
Ale duduk di sudut kamarnya yang pengap, dikelilingi tumpukan pakaian kusut dan lantai yang berdebu. Matanya kosong menatap kalender di dinding, melingkari tanggal dengan tinta merah tebal—sebuah peringatan yang hanya ia sendiri pahami. Besok, tepat 24 jam dari sekarang, semuanya akan berakhir.
-
-17%
Sepotong Hati Yang Baru
Kita hanya memiliki satu hati, bukan? Satu-satunya hati yang kita miliki. Bagaimana jika hati itu terluka? Terluka oleh orang yang kita cintai? Aduh, apakah kita dapat menyembuhkannya? Dapatkah luka itu pulih tanpa bekas? Atau mungkin, kita perlu menggantinya dengan hati yang baru? Apakah kita masih bisa menyebutnya cinta setelah kehilangan kepercayaan dan komitmen? Apakah kita bersedia mengorbankan cinta demi kepentingan yang lebih besar, atau tetap pada ego untuk kebahagiaan pribadi?
-
-14%
Seri Tempo : Chairil Anwar – Bagimu Negeri Menyediakan Api
Chairil Anwar tidak sekadar sastrawan yang duduk di balik meja dan menulis puisi. Sajak terkenalnya, “Diponegoro,” dengan kata-kata “Maju Serbu Serang Terjang,” berhasil menghidupkan kembali semangat perjuangan. Melalui sajak ini, ia menggambarkan sosok Diponegoro yang kuat dan tangguh dalam menghadapi penjajahan Belanda. Chairil dengan tegas menentang kolonialisme, dan kutipan populer ini mencerminkan semangatnya yang terpancar dalam puisi tersebut.
-
-16%
Seri Tempo : Hatta – Jejak Yang Melampaui Zaman
Buku ini mengulas perjalanan hidup Mohammad Hatta, salah satu Bapak Bangsa Indonesia, mulai dari pemikirannya hingga kisah asmara. Isi buku ini sebelumnya dilaporkan dalam edisi khusus Majalah Berita Mingguan TEMPO sepanjang tahun 2001-2009. Meskipun Hatta sudah lama meninggal, pemikirannya tetap relevan dengan melihat pahit-getir perjalanan Republik Indonesia, sering disebut sebagai pemikiran yang “melampaui zaman”.
-
-14%
Seri Tempo : Kartini – Gelap Terang Hidup
Kartini, seorang tokoh yang penuh kontradiksi, adalah wanita cerdas namun lemah hati. Ia menyerap ide-ide masyarakat Barat tanpa menyerah pada tradisi lokal. Di mata banyak orang, ia dianggap sebagai seorang feminis yang dicurigai dan terkooptasi oleh ide-ide kolonial. Namun, satu hal yang tak terbantahkan adalah bahwa Kartini menjadi sumber inspirasi bagi gerakan nasionalisme di Indonesia.
-
-16%
Seri Tempo : Sjahrir – Peran Besar Bung Kecil
Sutan Sjahrir, seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia, memainkan peran penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Meskipun tidak hadir dalam momen bersejarah proklamasi kemerdekaan yang diprakarsai oleh Bung Karno dan Bung Hatta, Sutan Sjahrir memilih jalur diplomasi sebagai cara untuk mengusir penjajah, sebuah pendekatan yang kontroversial di kalangan tokoh-tokoh yang lebih radikal.
-
-17%
Seri Tempo : Soeharto – Setelah Sang Jenderal Besar Pergi
Kepemimpinan Soeharto menggambarkan Indonesia yang “makmur,” namun juga sentralistis dan kurang peduli terhadap prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Melalui buku ini, pembaca dapat merasakan atmosfer sejarah dengan disertai foto-foto eksklusif yang membawa mereka seolah berada langsung di tengah-tengah kejadian. Soeharto, sebagai sosok kontroversial, terus membayangi sejarah Indonesia dengan berbagai dinamikanya.
-
-14%
Seri Tempo : Sukarno – Paradoks Revolusi Indonesia
Sudah empat puluh tahun sejak Soekarno meninggalkan dunia, tetapi nama dan wajahnya tidak pernah benar-benar tenggelam dalam lupa. Ironisnya, upaya Orde Baru untuk mengubur kenangan tentangnya justru semakin memperkuat jejak kebesaran yang ditinggalkannya. Soekarno tetap menjadi ikon revolusi nasional Indonesia yang paling menonjol, mirip dengan posisi Che Guevara bagi Kuba.
-
-17%
Seri Tempo : Tan Malaka – Bapak Republik Yang Dilupakan
Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang pribadi Tan Malaka, seorang intelektual cerdas dan gigih dalam menentang kolonialisme. Ia adalah orang pertama yang merumuskan konsep Republik Indonesia, sebuah prestasi yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa.
-
-14%
Seri Tempo : Wiji Thukul – Teka-Teki Orang Hilang
Dalam kisah kelam era Orde Baru, satu nama mencuat sebagai simbol perlawanan melalui kata-kata: Wiji Thukul. Ia bukanlah figur yang menyita perhatian dengan pesonanya, tetapi sajak-sajaknya menyulut ketakutan di dalam rezim yang otoriter. Lelaki dengan cadel dalam lantunan kata-kata mampu menjadi ancaman bagi penguasa.