Availability: In Stock

Tragedi Mei 1998 dan Lahirnya Komnas Perempuan

Penulis:Dewi Anggraeni

Harga aslinya adalah: Rp 110.000.Harga saat ini adalah: Rp 99.000.

Apa yang sebenarnya melatari ledakan kekerasan dalam Kerusuhan Mei 1998? Apakah kerusuhan ini benar-benar lahir dari kemarahan spontan rakyat yang terhimpit krisis ekonomi dan tekanan sosial-politik? Atau ada kekuatan yang mengatur di balik layar, memanfaatkan situasi genting demi tujuan tertentu?

Kategori:

Deskripsi

Apa yang sebenarnya melatari ledakan kekerasan dalam Kerusuhan Mei 1998? Apakah kerusuhan ini benar-benar lahir dari kemarahan spontan rakyat yang terhimpit krisis ekonomi dan tekanan sosial-politik? Atau ada kekuatan yang mengatur di balik layar, memanfaatkan situasi genting demi tujuan tertentu?

Menurut penelusuran , kerusuhan tersebut bukanlah gejolak tanpa arah, melainkan sebuah peristiwa yang direkayasa secara sistematis. Krisis ekonomi yang menghantam keras dan retaknya tatanan sosial-politik dijadikan celah oleh aktor-aktor tak terlihat. Mereka memainkan sentimen rasial yang telah lama dipelihara, memicu gelombang kekerasan terhadap warga keturunan Tionghoa. Toko-toko dan rumah mereka dijarah dan dibakar. Ironisnya, banyak dari yang digiring dan dijadikan “penjarah” adalah masyarakat miskin non-Tionghoa—yang termakan hasutan dan dimanfaatkan sebagai alat.

Di balik kerusakan material, tragedi kemanusiaan yang lebih dalam mengoyak nurani bangsa: kekerasan seksual yang brutal, yang tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Peristiwa ini menggugah nurani para tokoh masyarakat, aktivis kemanusiaan, dan pejuang hak asasi manusia. Mereka bersatu menyuarakan protes dan bertemu langsung dengan Presiden B.J. Habibie pada 15 Juli 1998. Hari itu, Presiden menyatakan kecaman keras terhadap kejahatan seksual dan berjanji melindungi seluruh warga negara. Ia juga menyetujui pembentukan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) serta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki tragedi tersebut.

Namun, dua dekade lebih telah berlalu, dan keadilan masih berjalan di tempat. Para pelaku kekerasan massal itu belum pernah dihadapkan ke meja hijau. Kebenaran masih menjadi teka-teki, dan luka tetap menganga.

Informasi Tambahan

Penulis

Penerbit

ISBN

9789797098094

Bahasa

Indonesia

Tahun Terbit

2023

Jumlah Halaman

214

Jenis Sampul

Soft Cover

Berat

0,25 kg

Dimensi

14 x 21 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Tragedi Mei 1998 dan Lahirnya Komnas Perempuan”