Namaku Alam

Deskripsi

Bayangkanlah momen-momen terakhir Bapak pada tanggal 18 Mei 1970. Hari itu kelam, langit berwarna hitam dengan sentuhan garis ungu yang gelap. Bulan bersembunyi di balik ranting pohon randu, menciptakan atmosfer yang mencekam. Sekelompok burung nasar bertengger di atas pagar kawat, seolah mencium aroma manusia yang hampir menjadi mayat, bergabung dengan bau mesiu yang menyengat. Suara lolongan anjing berkepanjangan menggema di kejauhan.

Empat sosok berdiri rapi, senapan mereka diarahkan pada Bapak. Hanya satu senapan yang membawa peluru mematikan, selebihnya berisi peluru karet. Keempat lelaki ini tak tahu siapa di antara mereka yang akan mengakhiri hidup Bapak. Di usianya yang ke-33 tahun, Segara Alam menapaki kembali jejak hidupnya dari masa kecil hingga dewasa. Semua peristiwa tertanam kuat dalam ingatannya. Dengan kekuatan photographic memory-nya, Alam mengingat detik pertama kali ia ditodong senapan oleh lelaki dewasa pada usia tiga tahun; saat pertama kali sepupunya memandangnya sebagai anak ‘pengkhianat negara'; ketika ia pertama kali berduel dengan anak pengusaha besar yang menguasai sekolah; dan ketika cinta pertama kali menyapanya.

Profil Penulis: Leila S. Chudori, seorang penulis Indonesia dan mantan jurnalis Tempo, telah menghasilkan beragam karya, termasuk cerita pendek, novel, dan skenario drama televisi. Buku-bukunya yang telah diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia, seperti “Malam Terakhir,” “Pulang,” “Nadira,” dan “Laut Bercerita” (dalam versi softcover dan hardcover), serta yang akan datang, “Namaku Alam.” “Pulang” meraih Khatulistiwa Award untuk Prosa Terbaik 2013 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Home.” Pada tahun 2015, “Home” terpilih sebagai salah satu dari 75 Novel Terjemahan yang Diperhatikan oleh World Literature. Novelnya juga sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Lima tahun kemudian, Leila meluncurkan novel “Laut Bercerita” yang mengisahkan para aktivis yang diculik pada tahun 1998 dan belum kembali hingga saat ini.