Dalam buku “Dunia Revolusi,” peneliti menyelami periode revolusi Indonesia (1945–1949) dari perspektif regional. Sebanyak tujuh belas naskah penelitian sejarawan Indonesia dan Belanda memberikan kontribusi untuk mengungkap kompleksitas realitas serta keragaman perspektif selama periode revolusi tersebut. Para peneliti secara sistematis menjelaskan bagaimana penduduk sipil Indonesia (Bumiputra), Tionghoa, India, dan Indo-Eurasia, bersama dengan beragam kelompok sosial seperti tentara, pejuang, petani, buruh, ibu rumah tangga, hingga para pejabat, turut merasakan dan membentuk periode penuh ketidakpastian dari tahun 1945 hingga 1949.