Abad Pertengahan dikenal sebagai masa di mana manusia hidup dalam pola yang cenderung berulang-ulang, yang disebut sebagai gerak siklis. Berbeda dengan zaman Yunani kuno atau era modern yang dipenuhi dengan berbagai penemuan, abad pertengahan cenderung terfokus pada agama, politik, dan kekuasaan, yang kadang-kadang menghambat lahirnya inovasi dan kemajuan. Namun, semangat perjuangan yang besar dapat dilihat pada individu maupun kelompok selama periode ini.

Pulau Run, sebuah pulau kecil yang terpencil dan sepi di antara ribuan pulau lainnya di Indonesia, memiliki cerita yang menakjubkan yang mungkin tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Pada awal abad ke-17 Masehi, pulau ini menjadi pusat perhatian karena kekayaannya akan rempah-rempah yang sangat berharga, terutama cengkih.

Buku karya Yuval Harari ini mengisahkan kisah penciptaan dan evolusi manusia, menjelajahi peran biologi dan sejarah dalam membentuk identitas kita serta meningkatkan pemahaman kita tentang makna menjadi “manusia.” Dari peran manusia dalam ekosistem global hingga kebangkitan berbagai kerajaan, “Sapiens” mengajak pembaca untuk mempertimbangkan kembali keyakinan yang kita anut, menghubungkan masa lalu dengan tantangan kontemporer, dan melihat peristiwa tertentu dalam konteks gagasan yang lebih luas.

“Sejarah Dunia Abad Pertengahan,” sebuah sekuel dari mahakarya best seller Susan Wise Bauer, “Sejarah Dunia Kuno,” membuka lembaran sejarah dunia sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi. Dalam prosesnya, Bauer tidak hanya menyajikan kisah-kisah epik yang melibatkan perubahan konstelasi kekuasaan dan kelahiran Islam di Timur Tengah, tetapi juga mengulas awal dari Perang Salib yang berkepanjangan.