Novel ini mengawali cerita dengan kisah pahit kehidupan Sri, yang setelah kehilangan tunangannya dalam kecelakaan pesawat, menikah dengan Charles Vincent, seorang diplomat Perancis, dan merantau ke Kobe, Jepang. Meski memiliki seorang anak, Sri merasa kebahagiaannya ternyata belum tergapai. Saat berlibur dari Saigon ke Marseille, dia menemukan kembali kemesraan yang hilang bersama Michael Dubanton, seorang komandan kapal. Namun, kisah cinta ini tidak mudah, mengingat Michael sendiri telah memiliki keluarga.

Dalam novel yang memukau ini, Indraswari memiliki keyakinan yang kuat bahwa dirinya mengandung bayi yang merupakan titisan dari legendaris pianis Rusia, Sergei Rachmaninoff. Percaya bahwa bayinya kelak akan menjadi kebanggaan negeri sebagai seorang pianis yang luar biasa. Namun, kenyataan berkembang berbeda.

Dalam perjalanan hidup ini, manusia seringkali terbelenggu oleh ikatan daging dan darah yang seharusnya mempersatukan, namun justru menjadi pemisah. Ironisnya, kita lahir sebagai saudara, namun mengapa bumi tempat kita berpijak enggan menjadi tanah air yang damai dan tenteram? Ini adalah esensi tragis yang digambarkan dalam novel “Putri Cina”. Karya ini merangkai kisah tentang keinginan manusia untuk mencintai bumi tempatnya tinggal, hanya untuk menemui ketidaksetujuan dari tanah air yang seharusnya menjadi pelukan hangat.

Dalam bukunya “The Road to Wigan Pier,” Orwell tidak hanya memaparkan pengalaman hidupnya di tengah buruh tambang, tetapi juga mengemukakan pandangan dan kritiknya terhadap para sosialis, sambil menjelaskan alasan mengapa Sosialisme sering kali mengalami kegagalan.