Selama ini, kebanyakan orang mencari pemahaman akan jati diri melalui buku-buku motivasi dari penulis seperti Stephen R. Covey, Robert T. Kiyosaki, Dale Carnegie, dan tokoh lainnya. Begitu juga melalui literatur filsafat manusia, psikologi, jurnal, dan seminar-seminar. Namun, jika mereka mau merenung dengan lebih mendalam, mereka akan menemukan bahwa jati diri sejati mereka dapat ditemukan dalam setetes air, khususnya air mani atau sperma. Sebab, manusia berasal dan diciptakan dari substansi tersebut.

Filsafat dapat diartikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Refleksi rasional merupakan perenungan ilmiah yang tidak tergantung pada rasio atau akal belaka. Filsafat dikenal sebagai “seni bertanya,” mengajukan pertanyaan tanpa batasan, termasuk pertanyaan tentang keberadaan (being) dan kemungkinan keberadaan. Oleh karena itu, filsafat juga sering disebut sebagai berpikir spekulatif.

Filsafat pendidikan ini menyajikan kajian komprehensif tentang berbagai topik, termasuk pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia, peran filsafat dalam pendidikan, masalah pokok dalam filsafat dan pendidikan, proses hidup sebagai dasar filsafat pendidikan, tujuan hidup dan tujuan pendidikan, fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk biologis, demokrasi pendidikan, serta aliran dalam filsafat pendidikan.