Cerita fiksi ini diilhami oleh kisah nyata si Aku, cucu dari seorang eksil Tiongkok yang menetap di Madja, Banten, dan buyut dari pemilik penggilingan padi di Indramayu. Dengan latar belakang yang beragam tersebut, kehidupan Aku bisa dianggap unik: mulai dari menjadi penulis cerpen sejak sekolah menengah umum, bandar gelap judi hwa hwee, hingga menjadi wartawan harian Indonesia Raya, salah satu surat kabar terkemuka pada zamannya. Si Aku akhirnya sukses menyunting Hr, putri Jawa, setelah keduanya sepakat untuk melampaui batasan sosial etnis dan keyakinan pada masa itu.