-
-13%
Petir
Petir adalah novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh Dee dan diterbitkan pada tahun 2012. Novel ini merupakan bagian ketiga dari seri Supernova. Dua tahun setelah kisah cinta mereka selesai, Dimas dan Reuben mengalami kehampaan dalam hubungan mereka. Namun, segalanya berubah ketika mereka menerima surat elektronik dari seseorang bernama Gio. Kata “Supernova” yang disebutkan oleh Gio dalam surat tersebut menjadi sumber kebingungan dan memulai pengetahuan baru bagi Dimas dan Reuben tentang jaringan yang tanpa disadari telah melibatkan mereka.
-
-9%
Pukul Setengah Lima
Dalam novel yang menarik berjudul “Pukul Setengah Lima,” penulis membawa pembaca ke dalam kehidupan Alina, seorang gadis yang membenci hidupnya. Alina merasa bahwa nasib selalu berpihak padanya, dan kehidupannya tidak pernah sesuai dengan harapannya. Namun, segalanya berubah saat ia bertemu dengan Bima di sebuah bus pada petang pukul setengah lima.
-
-10%
Pulang – Pergi
Novel “Pulang – Pergi” ini merupakan karya dari penulis terkenal, yaitu Tere Liye. Cerita ini mengisahkan tentang Bujang, yang harus kembali berpetualang setelah melakukan perjalanan pulang dan pergi. Saat berada di pusara orangtuanya, Bujang menerima pesan dari Krestiny Otets, pemimpin brotherhood Bratva. Isinya adalah perintah kepada Bujang untuk bertunangan dengan Maria, putri Otets, dalam dua hari ke depan. Jika Bujang tidak hadir dalam acara pertunangan tersebut, berarti ia telah merendahkan martabat dan menyakiti hati Maria. Sebagai balasan, pusara orangtuanya akan diratakan oleh Otets.
-
-12%
Pulau Batu di Samudra Buatan
Saat banjir menggulung Hotel, lantai demi lantai tenggelam dalam kekacauan. Sebuah kelompok tamu terjebak, berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan sementara di dalam bencana ini. Mereka mengikuti keseharian keluarga kembar lima: bocah serba-bisa, si manis rambut tempe, gadis sunyi, perempuan dengan kepribadian mirip banteng, dan si bungsu pengutip film. Dengan total 87 tamu, mereka harus menemukan cara keluar dari hotel yang terperangkap dalam banjir buatan dan aksi pembunuhan.
-
-13%
Putri Cina
Dalam perjalanan hidup ini, manusia seringkali terbelenggu oleh ikatan daging dan darah yang seharusnya mempersatukan, namun justru menjadi pemisah. Ironisnya, kita lahir sebagai saudara, namun mengapa bumi tempat kita berpijak enggan menjadi tanah air yang damai dan tenteram? Ini adalah esensi tragis yang digambarkan dalam novel “Putri Cina”. Karya ini merangkai kisah tentang keinginan manusia untuk mencintai bumi tempatnya tinggal, hanya untuk menemui ketidaksetujuan dari tanah air yang seharusnya menjadi pelukan hangat.
-
-8%
Rafilus
Dalam kisah ajaib Budi Darma yang menghadirkan tokoh utama bernama Rafilus, kita diajak menghadapi sebuah realitas yang begitu unik dan tak terduga. Rafilus, sosok yang mati dua kali, pertama kemarin dan kedua hari ini, memunculkan misteri tak terpikirkan oleh kebanyakan orang. Dengan kakinya yang berkaki dua dan langkah-langkah yang menimbulkan derap seperti kendaraan berat, Rafilus menjadi cermin keragaman psikologis manusia dalam karya sastra ini.
-
-8%
Rara Mendut
Rara Mendut merupakan novel pertama dari Trilogi Rara Mendut, mahakarya Y.B. Mangunwijaya. Sebuah narasi yang tidak hanya mengisahkan tumpang tindih kehidupan manusia, juga dengan apik menyinggung sejarah Tanah Jawa, ketimpangan kelas, keberanian perempuan, dan protes atas ketidakadilan.
-
-6%
Rasa
Novel ini menunjukkan bahwa kehidupan penuh dengan rasa, baik suka maupun duka. Tere Liye, melalui kata-katanya, mengajak kita untuk merangkul setiap emosi, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup kita. Dengan gaya penulisannya yang unik dan pemahaman mendalam terhadap kompleksitas manusia, Tere Liye terus menginspirasi pembaca dengan kisah-kisah yang penuh makna.
-
-18%
Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Novel “Rembulan Tenggelam Di Wajahmu” membawa kita merenung tentang perjalanan hidup seorang pria, Ray, yang menghadapi takdirnya. Di usianya yang telah mencapai enam puluh tahun, Ray adalah pemilik bisnis terbesar dengan imperium yang menggurita. Namun, di saat-saat terakhirnya, dia berada di ambang kematian.
-
-18%
Rindu
Buku ini menjadi sajian yang menggugah selera bagi pembaca dari berbagai kalangan, termasuk remaja dan orang dewasa. Ceritanya mempersembahkan perjalanan yang melibatkan kerinduan mendalam, terutama dalam konteks zaman penjajahan Belanda pada tanggal 1 Desember 1938 di Kota Makassar. Momentum sejarah tercipta ketika sebuah kapal uap yang megah mendarat, membawa pesan dengan jelas lewat tulisan besar di lambungnya: “Blitar Holland”. Keberadaan kapal uap tersebut menghadirkan menara uap yang tak terkalahkan pada masanya, mengawali kisah panjang dengan beban kerinduan di dalam hati.
-
-12%
Road to Wigan Pier
Dalam bukunya “The Road to Wigan Pier,” Orwell tidak hanya memaparkan pengalaman hidupnya di tengah buruh tambang, tetapi juga mengemukakan pandangan dan kritiknya terhadap para sosialis, sambil menjelaskan alasan mengapa Sosialisme sering kali mengalami kegagalan.
-
-5%
Rumus Kebenaran Musim Panas: A Midsummer`s Equation (Manatsu no Hoteishiki)
Ketika Profesor Yukawa Manabu tiba di Harigaura untuk menghadiri diskusi proyek eksplorasi sumber daya bawah laut, ia mendapati kota itu tengah dilanda perpecahan. Sebagian warga mendukung proyek ini sebagai peluang untuk menghidupkan kembali perekonomian, sementara yang lain menentangnya demi menjaga kelestarian alam. Namun, ketegangan semakin memuncak ketika seorang tamu penginapan tempat Yukawa menginap ditemukan tewas di pantai berbatu.