Setelah runtuhnya Majapahit pada tahun 1527, Pulau Jawa terperosok dalam kekacauan dan pertumpahan darah. Kekuasaan yang tak terpusat menjamur di berbagai kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang tanpa henti melibatkan perebutan takhta, dan kekacauan merajalela. Kesenian yang menjadi permata Jawa, baik dalam sastra, musik, maupun arsitektur, menghilang tanpa jejak. Selama hampir satu abad, Jawa terbelenggu oleh pemerintahan teror, yang dengan dalih apapun menghalalkan segala cara.