Libur panjang berjalan seru dan menyenangkan. Setiba di rumah Paman Raf, aku melihat bangunan lima lantai itu bersolek dengan lampu hias warna-warni, persiapan acara pernikahan Am yang akan diadakan empat minggu lagi. Bibi Leh menyajikan makan malam spesial yang meriah. Am, Em, Im, Om, dan Um bertanya tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, bergurau sambil membuat suasana ramai. Namun, Paman Raf tetap membahas hal-hal tidak nyambung dan tidak penting. Kamarku di loteng terasa nyaman, dan Bibi Leh selalu memastikan aku senang tinggal di rumahnya sejak aku berusia lima belas tahun.